Komponen Sistem Pakar
Sebuah program sistem pakar terdiri atas beberapa komponen yang mutlak harus ada. Komponen itu adalah sebagai berikut:
Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan merupakan inti program sistem pakar karena basis pengetahuan ini merupakan representasi pengetahuan (Knowledge representation) dari seorang pakar.
Basis Data
Basis data adalah bagian yang mengandung semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem memulai beroperasi maupun fakta yang didapatkan pada saat pengambilan kesimpulan sedang dilaksanakan.
Mesin Inferensi
Adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berfikir dan pola penalaran sistem yang digunakan seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Mesin inferensi memulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta yang ada dalam basis data. Ada dua teknik inferensi yang ada yaitu pelacakan kebelakang (backward chaining) yang memulai penalaran dari kesimpulan hipotesa menuju fakta yang mengandung hipotesa tersebut. Dan yang kedua yakni pelacakan kedepan (Forward Chaining) yang merupakan kebalikan dari pelecakan kebelakang yaitu memulai dari sekumpulan data menuju kesimpulan.
Kedua metode inferensi tersebut dipengaruhi oleh 3 macam teknik penelusuran yaitu: Deft-first Search melakukan penulusan kaidah secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun ketingkat mendalam yang beruntun. Breadth-first Search bergerak dari simpul akar, simpul pada setiap tingkat diuji sebelum pindah ketingkat selanjutnya. Best-first search bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode sebelumnya.
Antar Muka Pemakai (User Interface)
Adalah bagian penghubung antara program sistem pakar dengan pemakainya. Pada bagian ini akan terjadi dialog antara program dengan pemakai. Program akan mengajukan pertanyaan berbentuk "Ya / Tidak" (yes or no question) atau berbentuk menu pilihan melalui jawaban yang diberikan oleh pemakai, sistem pakar akan mengambil kesimpulan yang berupa informasi ataupun anjuran sesuai dengan sifat dari sistem pakar.
Rule Sebagai Teknik Representasi Pengetahuan
Setiap rule terdiri dari dua bagian, yaitu bagian IF disebut evidence (fakta-fakta) dan bagian THEN disebut hipotesis atau kesimpulan. T. Sutojo, 2010.
Syntax Rule adalah:
Adalah bagian penghubung antara program sistem pakar dengan pemakainya. Pada bagian ini akan terjadi dialog antara program dengan pemakai. Program akan mengajukan pertanyaan berbentuk "Ya / Tidak" (yes or no question) atau berbentuk menu pilihan melalui jawaban yang diberikan oleh pemakai, sistem pakar akan mengambil kesimpulan yang berupa informasi ataupun anjuran sesuai dengan sifat dari sistem pakar.
Rule Sebagai Teknik Representasi Pengetahuan
Setiap rule terdiri dari dua bagian, yaitu bagian IF disebut evidence (fakta-fakta) dan bagian THEN disebut hipotesis atau kesimpulan. T. Sutojo, 2010.
Syntax Rule adalah:
IF E THEN H
E : Evidence (fakta-fakta) yang ada
H : Hipotesis atau kesimpulan yang dihasilkan
Secara umum, rule mempunyai evidence lebih dari satu yang dihubungkan oleh kata penghubung AND atau OR, atau kombinasi keduanya. Tetapi sebaiknya biasakan menghindari penggunaan AND dan OR secara sekaligus dalam satu rule.
IF (E1 AND E2 AND E3 .................... AND En) THEN H
IF (E1 OR E2 OR E3 ............................. OR En) THEN H
Suatau evidence bisa juga mempunyai hipotesis lebih dari satu.
IF E THEN (H1 AND H2 AND H3 .......... AND Hn)
Terimakasih dan Semoga Bermanfaat..
<<-Sebelumnya Selanjutnya->>
Sumber.
Hayadi, B. Herawan, S. Kom., M. Kom,. & Prof. Dr, Kasman Rukun.
(2016). What Is Expert System. Yogyakarta: Deepublish
0 komentar:
Posting Komentar